Kajian Literatur dalam Visual Logo

Clickbait Pada Thumbnail Youtube (Analisis isi Pesan di Channel Garuda Space Edisi 4-16 Januari 2022 ) 

Jurnal Tentang Clikcbait pada Thumbnail Youtube (Analisis is Pesan di Channel Garuda Space Edisi 4 - 16 Januari 2022) : Di sebutkan bahwa Perkembangan teknologi berbanding lurus dengan kemudahan mengakses informasi dan bersosial media. Media youtube menjadi platform berbasis video yang paling banyak diakses oleh khalayak. Berdasarkan hal tersebut, Youtube pun memberikan keuntungan untuk konten kreator untuk memberikan suguhan video yang diperuntukan untuk khalayak luas. Keuntungan yang ditwarkan Youtube adalah dari segi materi. Alhasil dengan adanya tawaran menggiurkan tersebut, banyak konten kreator yang berlomba-lomba menyajikan berita yang menarik untuk ditonton. Gerbner (1967) menerangkan bahwa Komunikasi masa yakni pembuatan dan penyaluran pesan yang berpijak pada  teknologi, arus pesan yang berkelanjutan, serta terluas yang dimiliki manusia dalam masyarakat industri). Berdasarkan definisi tersebut, komunikasi massa memiliki outcome berbentuk pesan. Hasil itu disebar secara relevan dalam rentan masa yang tetap. Komunikasi massa sering dijumpai dalam masyarakat industri, sebab produksi pesan tidak dapat dilaksanakan sendiri dan memerlukan sebuah teknologi.


Analisis Fitur-Fiur yang Mempengaruhi jumlah Subscribers Youtube Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier

Jurnal tentang Analisis Fitur-Fiur yang Mempengaruhi jumlah Subscribers Youtube Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier : Menurut Penelitian Luqyana, 2018 dan Evans, 2016 Salah satunya teknologi dalam bidang komunikasi adalah platform media sosial. Media sosial Youtube adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Keuntungan yang didapatkan oleh Content Creator atau Youtuber berasal dari AdSense. Youtube memiliki beberapa fitur yang disediakan yaitu like, dislike, view dan komentar (komentar dengan sentimen negatif atau positif). Diperlukan sistem klasifikasi otomatis sentimen komentar Youtube untuk klasifikasi komentar positif dan komentar negatif, selain itu analisis fitur-fitur yang mempengaruhi jumlah subscribers sehingga Content Creator dapat mengetahui fitur-fitur yang dapat mempengaruhi jumlah subscribers. sehingga diperlukan analisis untuk mengetahui fitur-fitur yang dapat mempengaruhi jumlah subscribers dan sistem klasifikasi sentimen otomatis agar proses klasifikasi komentar jadi lebih mudah.


Komparasi Algoritma Klasifikasi Dengan Menggunakan Anaconda untuk Memprediksi Ramai Penonton Film di Bioskop

Jurnal Tentang Komparasi Algoritma Klasifikasi Dengan Menggunakan Anaconda untuk Memprediksi Ramai Penonton Film di Bioskop : Penelitian yang dilakukan oleh Karl Person pada tahun 2015 tentang memprediksi rating film yang akan di pasarkan, Karl person menggunakan data dari data set IMDB Movie sebanyak 3376 records, sedangkan algoritma yang digunakan untuk mengukur akurasi ketepatan prediksi menggunakan RF (Random Forest) dan SVM (Support Vector Machine). Dari hasil perbandingan akurasi yang didapat dengan menggunakan aplikasi Rapid Miner maka menghasilkan nilai RMSE dari kedua model tersebut dengan hasil yang didapat yaitu nilai RF lebih baik dibanding dengan SVM. Dimana nilai RMSE nya yaitu 0.86 (+/0.04).

Masih terkait dengan penelitan yang dilakukan Karl Person, peneliti mencoba mengambil kasus atau permasalahan tentang antusias penonton dalam menonton film. Tetapi ada perbedaan pada penelitian ini, dimana peneliti berfokus kepada jumlah penonton dibioskop saja dan juga cara pengambilan data dan proses dalam pemilihan model algoritma yang akan di uji. Pada penelitian ini penulis berfokus pada cara pengambilan data dan evaluasi dalam pengolahan data untuk memprediksi sepi dan tidak nya pengunjun atau penonton film dibioskop.

Ada beberapa kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen bioskop untuk memutuskan menayangkan film dan mengganti film yang sedang show karena dianggap kurang ramai. Ramai atau tidak penonton di tentukan dari jumlah penonton yang akan menonton film tersebutstadion. Standar yang diberikan puhak manajemen untuk menentukan sepi atau tidak nya dihitung dari jumlah penonton < 10 maka dikategorikan sepi.


Sistem Tanda Visual Logo STMIK STIKOM Indonesia

Jurnal tentang Sistem Tanda Visual Logo STMIK STIKOM Indonesia : Tanda Tanda Menurut penelitian Littlejohn dalam Sobur (2013) adalah basis dari keseluruhan komunikasi Manusia dengan perantaraan tanda tanda mampu melakukan komunikasi dengan sesamanya. Terlebih Littlejohn memaparkan bahwa suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa, tanda merupakan bagian penting dalam proses komunikasi. Tanda dapat dimaknai secara seragam maupun berbeda tergantung pengalaman dan pengamatnya. Pemahaman yang berbeda dapat di samakan melalui kesepakatan bersama (konvensi), sehingga miskomunikasi akibat perbedaan pemahaman dapat disingkirkan. Tanda-tanda dapat berupa bahasa (huruf, kata, dan kalimat), gambar, ikon, indeks, simbol ataupun warna. Tanda Tanda ini seringkali digunakan sebagai represntasi dari sesuatu yang lain (seperti halnya logo dan lambang). Tanda-tanda yang telah disepakati secara bersama mampu membentuk sebuah sistem yang dapat disebut dengan sistem tanda. Sistem tanda ini digunakan secara kolektif (satu kesatuan atau bersama) sebagai salah satu bentuk komunikasi kepada khalayak. Sistem tanda visual merupakan kode bahasa nonverbal yang sering digunakan sebagai alat komunikasi dalam pemasaran untuk menyampaikan citra maupun karakter entitas yang diwakilkan.


VISUAL BRANDING PRODUK BELIMBING OLAHAN UMKM  DEPOK MELALUI DESAIN LOGO

Jurnal tentang VISUAL BRANDING PRODUK BELIMBING OLAHAN UMKM DEPOK MELALUI DESAIN LOGO : Desain idealnya menyejahterakan manusia. Berbagai penelitian desain baik dalam hal rancangan, proses, dan hasil dilakukan guna menghasilkan desain yang lebih baik. Salah satu penelitian desain terhadap hasil ialah kajian atas beredarnya karya desain. Logo merupakan karya desain yang melibatkan unsur desain (bentuk, warna, tekstur, ruang) yang berfungsi sebagai identitas suatu entitas untuk membedakannya dengan yang lainnya. Logo dalam fungsinya sebagai identitas visual utama dalam branding, dituntut agar merepresentasikan suatu entitas secara visual baik secara langsung atau abstrak. Secara estetis, logo harus berbeda dan menjadi ciri khas dari suatu brand. Fenomena menarik yang nampaknya kurang sejalan dengan peran desain logo dalam branding terdapat pada brand UMKM Depok. Produk dalam kategori yang sama yakni makanan dan minuman belimbing olahan teridentifikasi ada lima brand yakni Rasa Dewa, Totoka, Maharani, Delira dan Olavera yang desain kemasannya nampak mirip termasuk logonya. Ada pula brand yang logonya lebih dari satu jenis karena produknya bervariasi, hal ini bertentangan dengan apa yang dinyatakan oleh Van den Bosch, de Jong dan Elving (2006: 140) dimana terlalu banyak variasi visual dapat mengakibatkan ketidakfokusan impresi. Berkaitan dengan visual branding. Brand menurut Kotler (2000: 443) adalah sebuah nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasinya yang mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual maupun kelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing. Branding, terbentuk dari kata dasar brand ditambah imbuhaning berarti proses sesuai dengan definisi Wheeler (2011: 6) Branding adalah sebuah proses membangun kesadaran brand dan mengembangkan loyalitas pelanggan. Membangun brand produk dicirikan oleh nilai tambah pada manfaat fungsional inti dari produk tersebut untuk membentuk keunikan dari pesaing, termasuk citra brand, posisi brand dan identitas brand (Ahonen, 2008). Oleh Karena itu, dalam membangun brand, diperlukan identitas visual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 1, Tugas Kajian Seni Rupa

Kajian Semiotika karya lukis Hyperrealis Antoe Budiono pada Lukisan yang Cenderung Menghadirkan Visual Ayam Jago